2007年7月12日木曜日

METALS AND MICROORGANIMS

Kemampuan absorbsi dan akumulasi logam berat oleh biomasa mikroorganisme telah menarik perhatian bidang bioteknologi sebagai sebuah alternatif cara untuk membersihkan limbah cair yang mengandung logam berat disamping cara konvensional dengan cara pengendapan bahan kimia, oksidasi, reduksi pergantian ion, maupun pengendapan. Kontak langsung cel mikroorganisme baik yang hidup maupun yang mati, dan juga turunan dari hasil metabolisme sel dengan ion, bisa dijadikan sebagai bioakumulator yang efektif pada pengolahan limbah cair yang terkontaminasi logam berat.

Beberapa strain mikroorganisme ataupun fraksi sel yang mengandung grup muatan negatif pada permukaannya, akan memiliki daya tarik menarik dengan kation (muatan positif) logam. Kemampuan absorbsi (penyerapan) metal pada group muatan negatif permukaan mikroorganisme berjalan dengan cepat, bisa balik, dan bisa terjadi dengan ataupun tanpa energi dan sumber karbon di dalam medium.

Misalnya, Pseudomonas sp. telah dilaporkan oleh beberapa peneliti mempunyai kemampuan mengakumulasi uranium dari cairan yang mengandung uranium secara cepat. Kemampuan Pseudomonas sp mengakumulasi uranium, dipengaruhi oleh pH (derajad keasaman) pada medium, tapi tidak dengan temperatur (suhu). Dari data pengamatan elektron mikroskop, uranium bisa terakumulasi sampai pada fraksi intraceluler, termasuk cytoplasma, maupun organel yang lain.

Selain itu Uranium yang telah terakumulasi didalam sel, bisa dikeluarkan secara kimiawi, sehingga diharapkan sel mikroorganisme tersebut bisa digunakan berulang kali sebagai agen akumulator dan biasa disebut sebagai biosorbent.